Rahinan tumpek landep merupakan hari raya pemujaan kepada Ida Bhatara Sang Hyang Siwa Pasupati sebagai dewanya taksu yang jatuh setiap Saniscara / hari Sabtu Kliwon wuku Landep atau jatuh seteiap 210 hari. Hari Raya tumpel landep sendiri merupakan rentetan setelah hari raya Saraswati, dimana pada hari ini Sabtu (11/8/2021) pukul 07.50 wita personel Polres Buleleng yang ber-Agama Hindu melakukan puji syukur atas berkah yang telah diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Ida Bhatara Sang Hyang Pasupati.

Kegiatan persembahyangan di rahinan tumpel landep ini dilaksanakan oleh seluruh personel Polres Buleleng yang beragama hindu dan pelaksanaan persembahyangan dilakukan di pura Wira Chanti Polres Buleleng yang dipimpin langsung Jro Mangku Agus dan Jro Mangko Santoso yang merupakan jro mangku pada pura Wira Chanti Polres Buleleng, hadir juga Kabag Logistik Polres Buleleng KOMPOL I Made Widana, S.H., bersama dengan pejabat utama lainnya.

Setelah persembahyangan di pura wira chanty dilanjutkan dengan persembahyangan dengan pemberian banten kepada seluruh sarana dan prasarana yang dimiliki Polres Buleleng baik kendaraan maupun senjata yang selama ini mendukung didalam pelaksanaan tugas supaya bermanfaat dan berdaya guna dengan baik.

Disamping itu juga pemberian upacara terhadap kendaraan serta senjata sebagi bentuk ucapan syukur atas anugrah yang diberikan Ida Sang Hyang Widhi Wsa atas sarana dan prasarana sehingga memudahkan melakukan aktifitas serta memohon agar semua sarara tersebut dapat pberfungsi dengan baik dan tidak mencelakakan.

Kabag Log dalam persembahyangan tersebut menyampaikan tentang filosofi tumpek landep yang merupakan tonggak penajaman, citta, budhi dan manah (Pikiran), sehingga dengan manah, budhi dan citta yang tajam diharapkan kita dapat memerangi kebodohan, kegelapan dan kesengsaraan serta mampu menekan perilaku buthakala yang ada di dalam diri, cetusnya.

“ pada tumpek landep ini juga merupakan tonggak untuk mulat sarire / intropeksi diri untuk memperbaiki karakter agar sesuai dengan ajaran Agama, sehingga dalam berprilaku berdasarkan kejernihan pikiran dengan landasan nilai-nilai agama, pikiran yang suci , mampu memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk “, imbuhnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here