Nenek lansia yang tinggal di wilayah perkotaan Singaraja masih ditemukan kehidupannya sangat memprihatinkan. Kesehariannya hidup sebagai pemulung dan juga ada yang hidup sebagai pendorong sampah yang penghasilannya tidak tentu, mendapatkan sentuhan langsung dari Kapolres Buleleng AKBP Made Dhanuardana, S.I.K., M.H.

Pertama yang disentuh Kapolres Buleleng adalah nenek Made Manik (80) yang berstatus janda tinggal di Jalan Skip Gg. III No 7 Kelurahan Kalintu yang sehari-harinya mencari nafkah dari mungut sampah untuk mencari barang bekas dan hasilnya dijual untuk dapat menghidupi kebutuhannya sehari-hari.

Kegiatan memungut sampah, dilakukan bersama dengan suaminya sewaktu masih hidup dan disaat suaminya meninggal dunia, kegiatan inipun tetap dilaksanakan walaupun mengalami halangan karena sudah tua sehingga tidak bisa menghasilkan sesuai harapan.

Lain halnya dengan seorang nenek lansia Luh Suini (70), tinggal bersama suaminya Putu Merta (75) dalam keadaan sakit struk, harus menanggung hidup keluarga hanya bekerja sebagai dorong gerobak sampah tinggal di Jalan Bayu Suta 3 Lingkungan Peguyangan Kelurahan Astina.

“penghasilan sebagai dorong gerobak sampah tidak seberapa pak, kadang hasilnya hanya cukup untuk bertahan hidup saja pak”, ucapnya kepada Kapolres Buleleng.

Melihat secara langsung keadaan kedua nenek lansia ini, Kapolres Buleleng pada hari ini Rabu (30/11/2022), memberikan sentuhan kemanusian dengan memberikan sembako dan tali kasih kepada kedua nenek lansia tersebut dirumahnya masing-masing.

“terimakasih pak Kapolres atas bantuannya”, ucapannya.

Bahkan nenek Luh Suini sampai terharu dan menangis tak henti saat diberikan bantuan, bahkan saat Kapolres Buleleng pamitan, si nenek lansia tetap menangis karena merasa terharu dan Bahagia.

“semoga bantuan yang diberikan ini kepada nenek yang tidak mampu dapat bermanfat dan berguna dan kedua nenek ini tetap diberikan kesehatan”, ucap Kapolres.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here